Jakarta, 18 November 2025 — Sebuah gebrakan di dunia energi Indonesia datang dari PT Inti Sinergi Formula dengan menghadirkan bahan bakar nabati bernama Bobibos. BBM ini diklaim memiliki Research Octane Number (RON) mendekati 98, setara dengan bahan bakar premium, namun dikembangkan dari limbah pertanian seperti jerami. suara.com+2detikcom+2
Peluncuran & Latar Belakang
Bobibos secara resmi diperkenalkan ke publik pada 2 November 2025 di Bumi Sultan, Jonggol (Bogor). Batam Today+2news.fin.co.id+2 Menurut pendiri, Muhammad Ikhlas Thamrin, inovasi ini lahir dari riset mandiri lebih dari satu dekade, dengan tujuan mengurangi ketergantungan atas impor energi dan menunjukkan bahwa Indonesia mampu membangun teknologi energi secara mandiri. https://economy.okezone.com/+2Batam Today+2
Klaim Teknis dan Keunggulan
-
Bahan baku lokal: Bobibos dibuat menggunakan jerami dan tanaman lokal yang mudah tumbuh di berbagai lahan, termasuk sawah. detikcom+1
-
Dua varian: Ada varian bensin (“Bobibos Putih”) dan diesel (“Bobibos Merah”) sehingga bisa digunakan di berbagai mesin kendaraan. detikcom
-
RON tinggi: Hasil uji laboratorium awal diklaim mendekati RON 98, memberikan performa setara bahan bakar premium. news.fin.co.id+2suara.com+2
-
Ramah lingkungan: Karena berbasis nabati, BBM ini diklaim punya emisi gas buang yang rendah. suara.com+1
-
Efisiensi: Klaim dari pengembang menyebut Bobibos lebih irit daripada beberapa bahan bakar konvensional. Radar Bangkalan
-
Produksi terdesentralisasi: Rencana pabrik awal akan dibangun di Jawa, kemudian diperluas ke provinsi lain. detikoto
-
Harga terjangkau: Meski performanya tinggi, Bobibos disebut akan dijual lebih murah dibandingkan Pertamax Turbo. Radar Bangkalan+1
Tanggapan Pemerintah & Legalitas
Pemerintah, melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, memberikan sambutan positif terhadap inovasi Bobibos, tetapi menekankan bahwa BBM baru harus melalui proses uji teknis dan sertifikasi yang ketat. detikoto+1
Laode menegaskan bahwa meskipun Bobibos telah mengajukan uji laboratorium, hasilnya belum menjadi izin edar resmi. Rmol.id Menurutnya, proses pengujian minimum untuk BBM baru agar layak dipakai masyarakat adalah sekitar 8 bulan. detikoto
Sosok di Balik Bobibos
Pendiri M. Ikhlas Thamrin adalah otak di balik Bobibos. Meskipun berlatar belakang hukum, Ikhlas menekuni riset energi sejak tahun 2007. https://economy.okezone.com/+1 Menurut dia, inovasi ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga misi nasionalisme: mengolah limbah jerami menjadi energi dalam negeri dan mendukung kemandirian energi Indonesia. suara.com+1
Tantangan & Kritik
Meskipun antusiasme besar di publik, ada sejumlah kritik dan keraguan:
-
Sertifikasi belum rampung: Bobibos belum memiliki izin edar resmi dari lembaga terkait karena masih dalam proses uji. Rmol.id+1
-
Skema distribusi belum jelas: Rencana agar masyarakat menjadi distributor Bobibos disebut, tetapi detail mekanismenya belum diungkap. detikoto
-
Risiko teknis mesin: Karena sifat kimia BBM nabati bisa berbeda, diperlukan pengujian jangka panjang terhadap dampak penggunaan pada mesin kendaraan. detikcom
-
Pertanyaan biaya dan stok: Meski dijanjikan murah, bagaimana biaya produksi, logistik, dan skala massal belum terbukti secara publik.
Prospek Masa Depan
Inovasi seperti Bobibos bisa menjadi tonggak penting dalam transformasi energi Indonesia:
-
Ketahanan energi: Memanfaatkan limbah pertanian lokal bisa mengurangi impor bahan bakar fosil.
-
Energi hijau: Jika emisi benar-benar rendah, Bobibos bisa menjadi bagian dari strategi energi bersih.
-
Pemberdayaan lokal: Petani jerami bisa mendapat nilai tambah dari limbah pertanian.
Kesimpulan
Bobibos adalah langkah ambisius yang menggabungkan teknologi, nasionalisme, dan keberlanjutan. Meskipun belum tersedia untuk publik karena proses regulasi dan uji teknis, potensi BBM nabati ini sangat besar. Namun, masyarakat dan pemangku kebijakan harus tetap kritis dan mengawal proses sertifikasi agar inovasi tidak hanya “viral” di media, tapi benar-benar bisa digunakan secara aman dan efektif.